Minggu, 12 Mei 2013

Reproduksi wanita, janin hingga menopause



PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REPRODUKSI WANITA, JANIN HINGGA MENOPAUSE

  1. Perkembangan dan pertumbuhan reproduksi wanita
Pertumbuhan dan perkembangan organ gonad ini berasal dari lapisan mesoderma intermediate pada minggu ke-5. Pada wanita perkembangan sistem reproduksi berasal dari duktus paramesonepros (Mullerian) yang berkembangan disebelah lateral duktus mesoneprheso.
Perkembangan sistem reproduksi wanita ini merupakan bagian dari perkembangan janin, dan menyangkut organ seks dan juga, merupakan bagian dari tahapan diferensiasi seksual. Karena lokasinya tumpang  tindih sebagian besar sistem kemih, perkembangan mereka juga dapat digambarkan bersama sebagai perkembangan organ kemih dan reproduksi.
  1. Perkembangan Janin
Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan atau peleburan sel sprema dan sel ovum yang kenal dengan peristiwa ferilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dangan zygote yang akan melakukan pembelahan diri atau pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio di bedakan menjadi 2 tahap yaitu:
1.      Fase Embrionik
Fase embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang di awali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin didalam tumbuh induk wanita.
Fase fertilisasi adalah pertemeuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zigot. Zigot akan melakukan pembelahan sel atau cleavage.
Adapun 3 tahap fase embrionik yaitu:

*      Morula
Morula merupakan suatu bentuk sel seperti bola (bulat) yang mengakibatkan pembelahan sel secara terus-menerus serta keberadaannya dengan sel yang lain  
*      Blastula
Blastula adalah bentukkan lanjutan daru morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuknya ditandai dengan adanya perubahan sel yang mengadakan pelekukan yang tak teratur. Didalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.
*      Gastrula
Grastula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta  rongga tubuh. Grastulasi yaitu proses pembentukan grastula
              Adapun beberapa selaput yang melindungi embrio yaitu: .
ü  Amnion  merupakan membran pelindung yang tebal saat embrio tumbuh ,amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion.cairan amnion berfunsi melindungi embrio dari gesekan dan membantu regulasi suhu tubuh embrio.
ü  Korion merupakan drivat dari ektoderma dan mesoderma tropoblas.Korion menjadi bagian utama plasenta. Korion ini menyelubungi amnion dan kantong kuning telur.
ü  Alantois  merupakan membran vascular kecil yang merupakan tempat mula-mula pembetukan darah. Fungsi alantois adalah untuk respirasi, saluran makanan dan ekresi.
ü  Sacus vitelinus  merupakan selaput yang terletak antara plasenta dan amnion yang merupakan tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.
2.      Fase Pasca Embrionik
Fase pasca embrionik merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup setelah masa embrio, terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi setelah di lahirkan. Pada fase ini juga, pertumbuhan dan perkembangan biasanya mengalami peningkatan ukuran bagian tubuh yang kecepatan pertumbuhan masing-masing berbeda. Fase ini memiliki beberapa tahap yaitu:
1.      Bayi dengan usia 1-12 bulan
2.      Balita, dibagi menjadi 2 yaitu batita dengan usia 1-3 tahun dan balita 3-5 tahun
3.      Anak-anak dengan usia 6-12 tahun
4.      Remaja dengan usia 13-17 tahun pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini disebut adolesens/akil  balig
5.      Dewasa dengan usia 18-50 tahun
6.      Manula dengan usia diatas 50 tahun

     C.    Tahap Perkembangan Embrio                                  
*      Usia 4 minggu
Sudah tampak pertumbuhan organ-organ penting seperti jantung, sistem saraf pusat serta kulit. Embrio tersebut berukuran 0,6 cm.
*      Usia 8 minggu
Sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
*      Usia 10 minggu
Panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan
*      Usia 16 minggu
Panjang janin telah mencapai 40 cm dan memiliki organ yang lengkap
*      Usia 40 minggu
Janin sudah siap untuk dilahirkan
Gambar 1.2 Tahap Perkembangan Embrio

  1. Struktur dan Fungsi Amnion

*      Struktur Amnion
Ø  Amnion berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8 perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi dari ekstoderm janin.
Ø   Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi permukaan dorsal embrio.
Ø  Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang sedang berkembang yang akan prolaps kerongganya.
Ø  Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian interior korion.
Ø  Amnion dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.
Ø  Amnion normal mempunyai tebal 0,02-0,5 mm.
Ø  Volume rata-rata yaitu 1 liter, banyaknya dapat berbeda-beda, pada minggu ke 36 banyaknya 1030 cc, minggu ke-40 banyaknya 790 cc dan pada minggu ke-43 sudah berkurang menjadi 240 cc. Jika banyaknya lebih dari 2 liter dinamakan Polyhidramnion atau Hidramnion kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc disebut Oligohidramnion.
Ø  Merupakan bantalan bagi fetus akibat trauma dengan memperhalus dan menghilangkan kekuatan benturan dan memungkinkan pergerakan yang bebas bagi perkembangan sistem muskuloskeletal.
Ø  Cairan amnion yang normalnya berwarna putih,agak keruh berkumpul di dalam rongga amnion bertambah banyak selama kehamilan lanjut sampai mendekati aterm dan normalnya akan berkurang pada saat aterm.
Ø  Cairan amnion reaksinya alkalis dengan BJ 1.008, komposisinya terdiri dari 99 % air, sisanya albumin,urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan garam organik.
Ø   Secara makroskopis berbau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa, bercampur mekonium. Secara mikroskopis terdapat lanugo dan rambut, melalui pemeriksaan laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih rendah dibanding dengan air kencing.
*      Fungsi Cairan Amnion/Ketuban
ü  Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan optimal kesegala jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya. Hal ini sangat penting karena seandainya anak tertekan oleh organ sekitarnya maka pertumbuhan akan terganggu.
ü  Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan-gerakan anak. Jika cairan berkurang pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.
ü  Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.
ü  Mencegah terjadinya perlengketan
ü  Waktu persalinan membuka servik dengan mendorong selaput janin kedalam ostium uteri. Bagian selaput anak yang diatas ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban dan membuka servik pada saat persalinan.

  1. Struktu, fungsi dan sirkulasi tali pusat
*       Struktuk tali pusat
a)      Tali pusat atau funis terbentang dari umbilicus janin sampai permukaan fetalis dari plasenta. Bagian luarnya putih, pucat, basah dan terbungkus amnion, dimana didalamnya dapat terlihat tiga pembuluh darah umbilikal yaitu dua arteri satu vena.
b)       Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah fetus  dari darah ibu (maternal), dua pembuluh darah arteri berfungsi untuk mengembalikan  produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tadi diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk dibuang keluar (eksresi).
c)      Diameter tali pusat 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya berkisar dari 30-100 cm.
d)     Pembuluh darah yang berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang daripada tali pusat itu sendiri, sering membentuk nodulasi pada permukaan atau false knots, yang pada dasarnya merupakan varises.
e)      Matriks tali pusat terdiri dari jelly Wharton yaitu zat yang berbentuk seperti agar-agar yang mengelilingi pembuluh-pembuluh darah, jumlah selai/jelly ini menentukan tebal atau tipisnya tali pusat dan mengandung banyak air sehingga pada setelah bayi lahir tali pusat mudah menjadi kering dan cepat terlepas dari pusar bayi.
f)       Letak tali pusat : biasanya di tengah: insersio sentralis, di pinggir: insersio lateralis, di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin: insersio velamentosa

*      Sirkulasi Darah Tali Pusat
            Selama 14 hari setelah konsepsi, piringan embryo, amnion sac dan yolk sac terikat pada villi chorion oleh tangkai penghubung.  Selama minggu ketiga, pembuluh darah berkembang untuk mensuplai embryo dengan nutrient dan oksigen maternal. Selama minggu ke 5, setelah embrio memiliki cekungan kedalam dari kedua sisinya membawa tangkai penghubung menjadi tertekan dari kedua sisi oleh pembentukan amnion dari umbilikal corn yang sempit. Dua arteri membawa darah dari embrio kevilli chorion dan satu vena mengembalikan darah ke embryo. Satu persen umbillikal cord memiliki hanya dua pembuluh, satu arteri dan satu vena. Kejadian ini kadang – kadang dihubungkan dengan malformasi kongenital.
Cord meningkat secara cepat dalam ukuran panjangnya. Pada kematangan, cord ini berkisar dari 30 sampai 90 cm panjangnya dan memiliki diameter 2 cm. Cord kemungkinan membelok secara spiral dan membentuk loop mengelilingi embrio – fetus. Satu simpul asli jarang, tetapi simpul palsu terjadi sebagai lipatan atau kerutan dari cord. Jaringan penghubung disebut Wharton’s jelly mencegah penekanan pembuluh darah untuk menjamin berlanjutnya zat – zat makanan pada embrio – fetus. Penekanan dapat terjadi apabila cord terletak diantara kepala fetal dan pelvis atau membelok melingkari tubuh fetal. Bila cord melilit pada leher fetal, keadaan ini disebut dengan nuchal cord.

  1. Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta

Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intra uterin. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta. Plasenta terbentuk pada kira-kira minggu ke-8 kehamilan berasal dari bagian konseptus yang menempel pada endometrium uteri dan tetap terikat kuat pada endometrium sampai janin lahir.
Adapun struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta adalah :
*      Struktur Plasenta
·         Plasenta merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
·         Berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dantebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
·         Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri.
·         Plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon.
·         Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat pada dinding rahim nampak bahwa plasenta terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dibentuk oleh jaringan anak dan bagian yang dibentuk oleh jaringan ibu. Bagian yang terdiri dari jaringan anak disebut piring penutup (membrana chorii), yang dibentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh darah janin, chorion dan villi. Bagian yang terbentuk dari jaringan ibu disebut piring desidua atau piring basal yang terdiri dari desidua compacta dan sebagian dari desidua spongiosa, yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
·         Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang gestasi. masing-masing kotiledon terus tumbuh walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu terakhir.

  1. Hormon yang berperan dalam kehamilan
a)      Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
b)       Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
c)       HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
d)       Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalinan.
  1. Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan
    1. Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis.
    2.  Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat kontraksi uterus.
    3. Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.



  1. Menopause
Pada usia 45 sampai 50 tahun,siklus seksual biasanya menjadi tidak teratur dan ovulasi tidak terjadi selama beberapa siklus sesudah beberapa bulan sampai beberapa tahun ,dan siklus terhenti sama sekali .hormon-hormon kelamin wanita menghilangkan dengan cepat sampai hamper tidak ada, disebut sebagai monopouse .penyebab maenopause adalah matinya ovarium. Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita kira-kira 400 filikel  primordial ,tumbuh menjadi folikel vesicular ,dan berovulasi ,sementara ratusan ribu ovum berdegenerasi
Ketika produksi ekstrogen turun dibawah niali kritis ,ekstrogen tidak lagi dapat menghambat produksi FSH  dan LH,  juga tidak dapat  meransang lonjakan LH dan FSH  untuk menimbulkan ovulasi . pada saat menopause seseorang  wanita harus menyesuaikan kembali kehidupan fisiologis yaitu kehidupan yang kosong tanpa  hormon –hormon tersebut. Hilangnya ekstrogen menimbulkan perubahan fisiologis tubuh yang ditandai dengan adanya
- rasa panas ditandai dengan kemunduran kulit yang ekstrem
- gelisah ,letih ,dan ansietas
            -penurunan kekuatan pada tulang seluruh tubuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar